CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 20 Mei 2008

Pengibaran dan Penurunan Bendera Merah Putih

PENGIBARAN BENDERA

Setelah pembawa acara menyerukan “ Pengibaran Sang Merah Putih “, maka petugas pengibar bendera (tiga orang) maju menuju tiang bendera, yang ditengah membawa bendera dalam keadaan terlipat, sambil memberi aba – aba. Tiga langkah sebelum sampai ketiang bendera, pemberi aba – aba menyerukan “ Henti Gerak “, dilanjutkan dengan aba – aba “Tiga Langkah Kedepan – Jalan”. Aba – aba selanjutnya “ Hadap Kanan – Kiri – Gerak “ maka petugas yang kanan dan kiri masing – masing menghadap kiri dan kanan (menghadap ketiang bendera), petugas yang ditengah tidak melaksanakan gerakan. Selanjutnya petugas sebelah kiri mengikatkan / mengkaitkan bendera pada tali dan petugas sebelah kanan bersiap – siap merentangkan bendera, petugas yang ditengah memegang tali bendera sebelah bawah yaitu tali yang dekat dengan kain bendera berwarna putih. Dengan gerakan serentak ketiga petugas pengibar mengambil posisi. Petugas kiri menarik tali agar bendera terbuka, petugas kanan merentangkan bendera sambil mundur, sedangkan petugas yang ditengah menahan tali bendera agar sejajar dengan tiang bendera. Petugas kanan ketika merentangkan bendera dengan cara tangan kanan memegang kain ujung bendera berwarna merah, tangan kiri memegang ujung kain bendera berwarna putih. Setelah bendera terentang dengan baik, petugas kanan menyerukan “ Bendera, Siap “, ditujukan kepada pemimpin upacara.



Setelah petugas pengibar menyampaikan laporan bahwa bendera siap, maka segera pemimpin upacara memberikan aba – aba “ Kepada Sang Merah Putih – Hormat ….” , diselingi oleh pemimpin lagu (dirigen) menyanyikan baris terakhir lagu kebangsaan “ Hiduplah Indonesia Raya “, kemudian pada waktu yang tepat pemimpin upacara melanjutkan aba – aba pelaksanaan “……. Gerak “ seluruh peserta upacara memberi hormat kepada sang merah putih (kecuali anggota paduan suara) dan bersamaan dengan itu lagu Indonesia Raya dimulai. Petugas bendera sebelah kiri mulai melaksanakan tugasnya menarik tali bendera, petugas sebelah kanan yang merentangkan bendera maju dengan sikap tegas selangkah demi selangkah mengikuti irama sampai ketiang bendera. Tangan kanan yang memegang ujung kain berwarna merah dilepaskan dilanjutkan memegang ujung kain berwarna putih sedangkan tangan kiri melepaskan ujung bendera yang berwarna putih, dilanjutkan menerima tali dari petugas yang ditengah untuk diulur. Petugas yang ditengah bertugas untuk mengamankan untaian tali supaya tidak melilit sampai selesai.

Dalam perhitungan yang tepat ketika lagu kebangsaan Indonesia Raya sampai pada kalimat Hiduplah (Indonesia Raya) maka bendera sudah tepat sampai di puncak tiang. Maka pemimpin upacara menyerukan aba – aba “ Tegak Gerak “ bersamaan dengan itu, para petugas bendera yang kiri dan kanan menyatukan tali ketengah untuk dipegang oleh petugas yang ditengah, kemudian ia mengikatkan tali – tali itu pada tiang. Dilanjutkan dengan mundur tiga langkah, meluruskan barisan dan memberi hormat kepada bendera. Setelah itu para petugas dapat kembali ketempat semula dengan balik kanan jalan.Perlu diketahui bahwa dalam mengiringi pengibaran bendera dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebaiknya dengan korps musik dan bukan dengan musik dari cassette recorder. Apabila tidak ada korps musik maka dapat dibentuk satuan paduan suara. Kelompok paduan suara pada waktu menyanyi tidak memberi hormat.

Cara melipat bendera yang siap untuk dikibarkan baik yang dibawa oleh petugas maupun yang diletakkan diatas meja, hendaknya dalam keadaan terlipat baik dan mudah untuk direntangkan. Bila cara melipatnya tidak sempurna, maka kemungkinan pada waktu merentangkan bendera bias terlipat, bahkan bisa juga terbalik letaknya. Untuk itu bendera perlu diatur dan ditata cara melipatnya dengan teliti sebagai berikut:

1. Periksa dulu keadaan fisik bendera apakah kuat untuk kibarkan, termasuk tali kaitannya.
2. Dua orang petugas membentangkan bendera, petugas yang berada disisi bendera (yang ada talinya) memegang ujung warna merah dengan tangan kanan dan ujung warna putih dengan tangan kiri, maka petugas yang berada diseberangnya memegang ujung warna merah dengan tangan kiri dan ujung yang berwarna putih dengan tangan kanan.
3. Lipatlah bendera memanjang (menurut panjangnya), sehingga bagian yang berwarna merah bertumpu pada bagian yang berwarna putih (warna putih diatas warna merah).
4. Kemudian lipat lagi memanjang sehingga menjadi empat lipatan, kain bendera yang berwarna merah dan dibagian luar. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga agar kain bendera tidak mudah kotor.
5. Setelah terlipat menjadi empat lipatan memanjang, maka bendera dilipat melebar menjadi pendek, bisa tiga lipatan dan bisa empat lipatan.
6. Yang perlu diperhatikan dalam melipat bendera adalah bahwa ujung kain bendera yang berwarna merah berada disebelah luar.

PENURUNAN BENDERA
Seperti halnya pengibaran bendera, maka pada upacara penurunan pun diperlakukan sama dengan pengibaran, hanya kebalikannya. Pada waktu penurunan pun, bila dalam upacara diiringi dengan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Bagi petugas bendera sebelum menurunkan, yaitu tiga langkah lagi sampai ketiang bendera setelah meluruskan barisan, maka segera memberi hormat lebih dahulu kepada bendera yang akan diturunkan (dalam penghormatan tidak perlu kepala dipaksakan agar dapat melihat bendera, semampu mendongak saja). Setelah itu maju menuju tiang bendera pada posisi seperti pada waktu mengibarkan. Setelah tali dilepaskan dari sangkutan tali, maka petugas yang berada disebelah kanan (yang akan mengulur tali) melaporkan kepada pemimpin upacara memberikan aba – aba “Bendera Siap“. Kemudian pemimpin upacara memberikan aba – aba ” Kepada Sang Merah Putih hormat ….., diselingi oleh pemimpin lagu menyanyikan baris terakhir lagu kebangsaan Indonesia Raya “Hiduplah Indonesia Raya …….”. Pemimpin upacara melanjutkan aba – aba pelaksanaan “…… Gerak “, semua (kecuali anggota paduan suara) memberi hormat dan Lagu Indonesia Raya diperdengarkan untuk mengiringi turunnya bendera.

Ketika bendera sudah sampai dibawah (sebelum lagu habis), petugas sebelah kanan siap menerima bendera. Tangan kanan memegang ujung kain bendera berwarna putih sambil memberikan tali yang ditangan kiri kepada petugas yang ditengah. Kemudian tangan kiri mengambil kain bendera yang berada ditangan kanan dan tangan kanan segera memegang kain bendera yang berwarna merah (ujung kain sebelah atas). Bendera dalam keadaan terentang ditarik kebelakang seperti posisi pada waktu siap untuk dikibarkan. Saat itulah bertepatan dengan berakhirnya lagu Indonesia Raya pada kata “ Hiduplah “. Disusul aba – aba dari pemimpin upacara “ Tegak – Gerak “, serentak dengan dilaksanakannya gerakan – gerakan sebagai berikut :

Petugas Kanan : Menyatukan ujung bendera ditangan kanan dengan ujung bendera ditangan kiri, kemudian tangan kiri memegang tengah bendera pada jahitan sambungan warna merah dengan warna putih.

Petugas Tengah : Melepas kaitan tali pada ujung bendera sebelah bawah dan menyerahkan tali yang telah dilepas kepada petugas sebelah kiri. Tangan kanan tetap memegang ujung bendera sebelah bawah, sedangkan tangan kiri menarik bendera kebawah sampai pada kaitan tali diatas bendera dapat dilepaskan. Tali sebelah atas bendera yang telah dilepaskan diserahkan kepada petugas sebelah kiri, kemudian menghadap serong kanan sambil memegang lipatan bendera.

Petugas Kiri : Tetap menjaga ketegangan tali agar tidak mengendor sambil mengulur tali sesuai dengan tarikan petugas yang ditengah. Setelah menerima tali dari petugas yang ditengah maka kedua ujung tali disatukan dan diikat pada sangkutan tali yang ada ditiang bendera, kemudian mengambil sikap sempurna menunggu petugas tengah dan kanan menyelesaikan tugasnya melipat bendera.

Cara melipat bendera setelah bendera diturunkan hendaklah dalam keadaan seperti halnya ketika akan dikibarkan, rapi dan teratur dengan cara sebagai berikut :Petugas tengah dan petugas kanan setelah melipat bendera dalam dua lipatan memanjang maka bendera dilipat lagi menjadi lipatan empat memanjang dengan menempatkan warna merah disebelah luar. Bendera dalam keadaan terlipat empat memanjang, petugas kanan melanjutkan tugasnya dengan memperpendek lipatan kearah tali (melebar) menjadi tiga atau empat lipatan memakai system “ Z “. Bendera dalam keadaan terlipat rapi, diserahkan kepada petugas yang ditengah. Petugas mundur tiga langkah dan ketika kembali ke barisan para petugas bendera tidak balik kanan tetapi haluan kanan. Untuk petugas pengibar bendera tersebut belaku prinsip rapi, tertib dan khidmat, tentang berapa petugas atau lainnya dapat dibuat formasi lain dari yang tersebut diatas. Dibawah ini diberikan beberapa contoh :

Petugas pengibar bendera tiga orang tanpa membawa bendera, setelah sampai didekat tiang bendera dapat diantarkan oleh petugas lain untuk diterimakan kepada petugas yang ada ditengah. Mengantarkan bendera dalam keadaan terlipat, sebaiknya diletakkan diatas baki.
Bendera dapat juga disiapkan di dekat tiang bendera terletak diatas meja kecil, keadaannya sudah terlipat dan sudah diikatkan pada tali yang siap untuk ditarik oleh petugas.

0 komentar: